MINGGU I ADVENT TAHUN B

Bacaan I Isaiah 63:16-17, 19; 64:2-7

Mazmur Tanggapan: Mzm80:2-19

Bacaan II 1 Corinthians 1:3-9

Injil: Mark 13:33-37

RENUNGAN

Dulu sewaktu saya duduk di kelas 2 SMP ada seorang guru matematika yang bilang: Pada mata pelajaran saya. Ulangan bisa diberikan sewaktu-waktu tanpa memberi tahu dahulu. Kami semua sangat gelisah setiap kali guru itu datang ke kelas karena bisa saja ketika dia masuk kelas langsung saja ujian dan tanpa memberitahu dahulu. Namuns setelah sekian lama berlangsung kami tidaklah takut atau cemas karena ujian itu. kami menjadi terbiasa untuk mempersiapkan ujian setiap waktu. Dan belajar setiap waktu, tanpa menunggu ujian dulu. Sekarang saya bisa mengerti mengapa guru itu berkata begitu. Dia telah mengajarkan kepada kami untuk selalu belajar tanpa menunggu kalau ada ujian. Memang ini telah membuat kami tidak nyaman namun dari sini saya bis abelajar banyak. 

Bacaan Injil pada Minggu pertama Advent Tahun B ini mau mengaja kita untuk selalu siap setiap waktu. Bukankah kita sering melakukan persiapan kalau pergi ke pesta atau pergi menghadiri undangan atau acara lain. bahakn kalau kita mau bepergian jauh kit ajuga mempersiapkan segala sesuatu. Orang bilang sejauh mana kesuksesan sebuah acara tergantung seberapa baik persiapan acara itu. Bahkan dalam suatu perlombaan lari 100 meter, perlombaan seorang pelari mempersiapkan diri bertahun-tahun untuk seuatu perlombaan yang berlangsung hannya beberapa detik saja. persiapan bertahun-tahun hanya untuk beberapa detik saja.

Injil pada hari ini mengatakan kepada kita untuk selalu bersiap-siap untuk hari kedatangan Tuhan. Hidup kita akan berlangsung sampai kapan tidak ada orang yang tahu. Orang hanya melihat pada umumnya, hidup seseorang akan sampai 70 tahun atau 80 tahun jika kuat. Tetapi itu pasti.  Dan ada yang pasti untuk kita dikemudian hari yaitu kita semua akan mati. Kalau kita tahu mengapa kita tidak mengingatnya, dan mengapa kita takut untuk mengingatnya. Pesan Injil bagi kita sangat jelas Yesus meminta kit untuk selalu berjaga-jaga, jangan sampai kita lengah, waspadai, Seperti juga sewaktu kita mengandarai Mobil atau sepeda motor, sedetikpun kita tidak boleh tertidur atau lengah atau mengantuk, dalam hidup kita pun seperti itu. Kita harus senantiasa berjaga-jaga. Ini memang tidak enak untuk didengar atau membebani kita. namun kalau kita sudah terbiasa itu semua tidak menjadi soal. 

Sekarang apa yang perlu kita siapkan dalam hidup ini? Orang yang lupa akan hari kematiannya dia akan lupa juga apa yang terpenting dalam hidupnya. dalam hidup kita sehari-hari kita disibukkan oleh apa, kadang kita membenci orang lain atau menaruh dendam kepada orang lain karena dia telah menyakiti hati kita. Dendam dan sakit hati yang ada dalam diri kita tidak membuat kita bahagia, namun justru membuat kita menderita sakit dan hidup kita tidak bahagia. Bukan orang lain yang rugi tetapi diri kitalah yang rugi. Kita kehilangan waktu kita. Bukankah kita lebih baik mengampuni dia dan kita tidak terbeban lagi. Hidup kita yang hanya sekali ini janganlah disusahkan dengan penderitaan batin karena dendam dan benci. 

Bukankah dalam hidup kita lebih baik untuk bersyukur kepada Tuhan karena telah memberi hidup yang indah ini. Dengan bersyukur kepada Tuhan hidup kita menjadi lebih ringan dan bahagia. Dan kitapun bisa mengisi hidup ini dengan sesuatu yang Indah. Kita diminta untuk berjaga agar kita tidak jatuh dalam kelehangan dan angkara murka merusak hidup kita. Kita pun bisa menyambut kedatangan Tuhan dengan bahagia tanpa terbebani.

MINGGU BIASA KE II TAHUN A (20 Januari 2008)

Bacaan I: Yes 49:3,5-6
Mzm: 40:2,4a,7-8b-9,10
Bacaan II : 1 Kor 1:1-3


Injil: Yoh. 1: 29-34

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
1:30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
1:31 Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya

TEOLOGI
Yesus adalah Anak domba Paskah bagi umat Kristiani. Dengan wafatnya Dia melepaskan dunia dari dosa, seperti domba Paskah orang Israil yang membawa negeri itu keluar dari ancaman malaikat maut. Yesus adalah anak domba seperti yang dimaksud dalam Kitab Yesaya. Dia menyerahkan diri, manusia yang tahu artinya menderita. Yesus Anak domba yang dikorbankan untuk menebus dosa manusia. Dia menjadi tebusan bagi dosa-dosa yang dilakukan oleh umat manusia termasuk juga Israel. Jadi dalam awal Injilnya Yohanes ingin menekankan seluruh arti kehadiran Yesus: Dia adalah perwujudan abadi dari Domba Paskah, hamba yang menderita karena dosa manusia. Tetapi berkat penderitaanNya Israel baru menerima rahmat penebusan.

RENUNGAN
NAMA PANGGILAN

Dulu pernah ada film berjudul “ Godfather”. Godfather adalah nama sebutan bagi bos dari para bos mafia. Karena dia menjadi bos para bos mafia dan sekaligus menjadi tempat pengaduan bagi orang-orang kecil yang diganggu orang lain. Ada juga sebutan Gali, sebutan ini dipakai bagi preman di daerah Jawa Barat. Di Italia ada sebutan Carina bagi setiap gadis manis dan manja.

What is a name”, demikian ucapan klasik Shakespeare. Punya artikah sebuah nama? Ternyata banyak orang percaya dan yakin bahwa nama itu memang bukan sekedar sebutan tanpa makna. Itulah sebabnya banyak orang tua di dunia ini tidak mudah mencarikan nama yang cocok untuk putra-putri mereka yang baru lahir. Sampai muncul buku yang berjudul “Nama-nama terbaik untuk buah hati Anda”. Dalam masyarakat Jawa ada orang yang diubah namanya karena menurut paranormal nama itu kurang baik bagi dirinya. Maka namanya diubah supaya terhindar dari bahaya atau terlepas dari maut.

Dalam Kitab Suci terdapat banyak nama panggilan yang menggambarkan peran mereka. Yohanes Pembaptis, disebut demikian karena ia tampil sebagai pembaptis di sungai Yordan. Simon menjadi Petrus karena wataknya yang keras dan karena itu dipilih menjadi kepala atas para rasul Yesus. Yesus sendiri mendapat banyak nama panggilan. Ada sebuah buku yang berjudul “Gelar-gelar Yesus” Ini menunjukkan bahwa nama panggilan menunjukkan peran yang dilakukan Yesus dalam Kitab suci. Dalam Injil Yohanes kali ini Yesus mendapat nama panggilan sebagai “Anak Domba Allah” (Yoh. 1:29), oleh Yohanes Pembaptis, “Hamba Allah” (Yes 7: 14) dan Imanuel dalam Yesaya menunjukkan peran Yesus yang penting dalam Kitab Suci.

Gelar atau sebutan Anak Domba Allah ini merujuk kepada pelaksanaan tugas utamaNya sebagai Anak Allah yang turun ke dunia untuk menebus umat manusia dari perbudakan dosa. Gelar Yesus sebagai “hamba Allah” menunjuk pada figur mesianis Yesus yang ingin menekankan peran Yesus sebagai seorang hamba yang mau melakukan pekerjaan apapun yang diperintahkan atasannya kepadaNya, bahkan pekerjaan yang sama sekali tidak berarti.

Proses penghambaan Yesus ini lebih nampak lagi dalam sebutan yang diberikan oleh Yohanes Pembaptis : “Anak Domba Allah”. Domba adalah binatang persembahan, dan tidak pernah menolah meskipun dibawa ke tempat pembantaian untuk dijadikan kurban bakaran. Ketika Yesus dibawa ke tempat pembantaian di Golgota, Ia tidak melawan, bahkan rela memanggul salibNya sendiri, dan dari atas salib malah mengampuni orang yang menyalib dan mengejekNya. Semangat pengorbanan sejati inilah yang diwariskan oleh Yesus kepada umatNya: Hidup ini perlu pengorbanan, dan dalam pengorbanan orang perlu iklas, tidak senantiasa menggurutu, bahkan bersikap sabar tanpa dendam dan harus rela mengampuni. Keselamatan atau dengan kata lain, kebahagiaan tercipta lewat pengorbana yang tulus dan dengan berkorban kita dapat merasakan betapa indahnya cintakasih itu.

Pengorbanan inilah yang sungguh ingin ditekankan oleh Yesus kepada pengikutNya. Orang yang main kuasa terhadap orang lain akan sulit mendapatkan kepuasan rohani dan ketenangan jiwa. Pada dasarnya, setiap kepemimpinan adalah sebuah penghambaan. Sebab seorang pemimpin, seorang bos, seorang manajer, presiden direktur adalah sarana untuk membahagiakan orang lain, bukan untuk sebaliknya untuk menyengsarakan atau mengusai. Maka jika Anda kebetulan memimpin dalam konteks apapun. Inilah saat yang terbaik untuk melayani. Anda adalah hamba yang “berguna”. Tidakkah nikmat jika bisa merasakan “ Aku dalah sumber kebahagiaan bagi orang lain”. Tidakkah hidup ini indah jika bisa menjadikan orang lain bahagia. Jika Anda menjadi raja, Akan dihormati, ditakuti dan juga dibenci. Sedangkan jika Anda menjadi seorang hamba yang berguna, Anda akan dibutuhkan, disayang, tak ditakuti dan aman. Amin.