MINGGU BIASA KE II TAHUN A (20 Januari 2008)

Bacaan I: Yes 49:3,5-6
Mzm: 40:2,4a,7-8b-9,10
Bacaan II : 1 Kor 1:1-3


Injil: Yoh. 1: 29-34

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
1:30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
1:31 Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya

TEOLOGI
Yesus adalah Anak domba Paskah bagi umat Kristiani. Dengan wafatnya Dia melepaskan dunia dari dosa, seperti domba Paskah orang Israil yang membawa negeri itu keluar dari ancaman malaikat maut. Yesus adalah anak domba seperti yang dimaksud dalam Kitab Yesaya. Dia menyerahkan diri, manusia yang tahu artinya menderita. Yesus Anak domba yang dikorbankan untuk menebus dosa manusia. Dia menjadi tebusan bagi dosa-dosa yang dilakukan oleh umat manusia termasuk juga Israel. Jadi dalam awal Injilnya Yohanes ingin menekankan seluruh arti kehadiran Yesus: Dia adalah perwujudan abadi dari Domba Paskah, hamba yang menderita karena dosa manusia. Tetapi berkat penderitaanNya Israel baru menerima rahmat penebusan.

RENUNGAN
NAMA PANGGILAN

Dulu pernah ada film berjudul “ Godfather”. Godfather adalah nama sebutan bagi bos dari para bos mafia. Karena dia menjadi bos para bos mafia dan sekaligus menjadi tempat pengaduan bagi orang-orang kecil yang diganggu orang lain. Ada juga sebutan Gali, sebutan ini dipakai bagi preman di daerah Jawa Barat. Di Italia ada sebutan Carina bagi setiap gadis manis dan manja.

What is a name”, demikian ucapan klasik Shakespeare. Punya artikah sebuah nama? Ternyata banyak orang percaya dan yakin bahwa nama itu memang bukan sekedar sebutan tanpa makna. Itulah sebabnya banyak orang tua di dunia ini tidak mudah mencarikan nama yang cocok untuk putra-putri mereka yang baru lahir. Sampai muncul buku yang berjudul “Nama-nama terbaik untuk buah hati Anda”. Dalam masyarakat Jawa ada orang yang diubah namanya karena menurut paranormal nama itu kurang baik bagi dirinya. Maka namanya diubah supaya terhindar dari bahaya atau terlepas dari maut.

Dalam Kitab Suci terdapat banyak nama panggilan yang menggambarkan peran mereka. Yohanes Pembaptis, disebut demikian karena ia tampil sebagai pembaptis di sungai Yordan. Simon menjadi Petrus karena wataknya yang keras dan karena itu dipilih menjadi kepala atas para rasul Yesus. Yesus sendiri mendapat banyak nama panggilan. Ada sebuah buku yang berjudul “Gelar-gelar Yesus” Ini menunjukkan bahwa nama panggilan menunjukkan peran yang dilakukan Yesus dalam Kitab suci. Dalam Injil Yohanes kali ini Yesus mendapat nama panggilan sebagai “Anak Domba Allah” (Yoh. 1:29), oleh Yohanes Pembaptis, “Hamba Allah” (Yes 7: 14) dan Imanuel dalam Yesaya menunjukkan peran Yesus yang penting dalam Kitab Suci.

Gelar atau sebutan Anak Domba Allah ini merujuk kepada pelaksanaan tugas utamaNya sebagai Anak Allah yang turun ke dunia untuk menebus umat manusia dari perbudakan dosa. Gelar Yesus sebagai “hamba Allah” menunjuk pada figur mesianis Yesus yang ingin menekankan peran Yesus sebagai seorang hamba yang mau melakukan pekerjaan apapun yang diperintahkan atasannya kepadaNya, bahkan pekerjaan yang sama sekali tidak berarti.

Proses penghambaan Yesus ini lebih nampak lagi dalam sebutan yang diberikan oleh Yohanes Pembaptis : “Anak Domba Allah”. Domba adalah binatang persembahan, dan tidak pernah menolah meskipun dibawa ke tempat pembantaian untuk dijadikan kurban bakaran. Ketika Yesus dibawa ke tempat pembantaian di Golgota, Ia tidak melawan, bahkan rela memanggul salibNya sendiri, dan dari atas salib malah mengampuni orang yang menyalib dan mengejekNya. Semangat pengorbanan sejati inilah yang diwariskan oleh Yesus kepada umatNya: Hidup ini perlu pengorbanan, dan dalam pengorbanan orang perlu iklas, tidak senantiasa menggurutu, bahkan bersikap sabar tanpa dendam dan harus rela mengampuni. Keselamatan atau dengan kata lain, kebahagiaan tercipta lewat pengorbana yang tulus dan dengan berkorban kita dapat merasakan betapa indahnya cintakasih itu.

Pengorbanan inilah yang sungguh ingin ditekankan oleh Yesus kepada pengikutNya. Orang yang main kuasa terhadap orang lain akan sulit mendapatkan kepuasan rohani dan ketenangan jiwa. Pada dasarnya, setiap kepemimpinan adalah sebuah penghambaan. Sebab seorang pemimpin, seorang bos, seorang manajer, presiden direktur adalah sarana untuk membahagiakan orang lain, bukan untuk sebaliknya untuk menyengsarakan atau mengusai. Maka jika Anda kebetulan memimpin dalam konteks apapun. Inilah saat yang terbaik untuk melayani. Anda adalah hamba yang “berguna”. Tidakkah nikmat jika bisa merasakan “ Aku dalah sumber kebahagiaan bagi orang lain”. Tidakkah hidup ini indah jika bisa menjadikan orang lain bahagia. Jika Anda menjadi raja, Akan dihormati, ditakuti dan juga dibenci. Sedangkan jika Anda menjadi seorang hamba yang berguna, Anda akan dibutuhkan, disayang, tak ditakuti dan aman. Amin.